Selasa, 27 November 2012

Laporan Praktik Uji Batas-Batas Atterberg Tanah



A.      Tujuan Percobaan :

Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat;
1.  Melakukan pengujian batas-batas atterberg tanah dengan benar.
2.  Menenttukan nilai batas-batas atterberg suatu tanah.

 B.      Teori Singkat

Batas atterberg terdiri dari batas cair, batas plastis, dan batas susut. Batas cair adalah kadar air dimana tanah berada dalam batas keadaan cair dan plastis. Batas plastis merupakan kadar air tanah pada kedudukan antara daerah plastis dan semi padat. Sedangkan batas susut merupakan kadar air pada kedudukan antara daerah semi padat dan padat, yaitu persentase kadar air dimana pengurangan kadar air selanjutnya tidak mengakibatkan perubahan volume tanahnya.

C.      Pengujian Batas Plastis

1.      Peralatan yang digunakan :
a.      Cawan penguap
b.      Spatula
c.       Pelat kaca
d.      Cawan pencampur
e.      Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
f.        Oven pengering

2.      Prosedur pelaksanaan

a.      Ambil contoh tanah dan campur dengan air suling sampai merata dengan bantuan spatula.
b.      Jika tanah sudah homogen, ambil contoh lebih kurang 8 gram dan buat gulungantanah diatas pelat kaca sampai mencapai batangan-batangan dengan diameter 3 mm. Contoh tanah yang tepat pada diameter 3 mm mulai menunjukan retak-retak menunjukan tanah dalam keadaan batas plastis.
c.       Ambil contoh tanah tersebut dan periksa kadar airnya
d.      Jika batangan tanah belum mencapai 3 mm sudah menunjukan retak maka tanah tersebut terlalu kering dan percobaan harus diulang dengan menambahkan kadar airnya dan sebaliknya jika batangan tanah sudah mencapai diameter 3 mm dan belum menunjukkan retak maka tanah terlalu basah dan perlu dikeringkan dengan jalan didiamkan/diaduk-aduk dalam cawan pencampur.


3.      Perhitungan
                        Data sampel / tanah
1.       Berat cawan + tanah basah  (W1)= 13,69 gr
Berat cawan + tanah kering (W2)= 12,8 gr
Berat cawan (W3)= 11,5 gr


 2.        Berat cawan + tanah basah  (W1)=  18 gr
 Berat cawan + tanah kering (W2)= 16,5 gr
 Berat cawan (W3)= 14,5 gr
 

3.        Berat cawan + tanah basah  (W1)=  13,5 gr
 Berat cawan + tanah kering (W2)= 12,4 gr
 Berat cawan (W3)= 11  gr


D.      Kesimpulan
a.       Apabila tanah belum berdiameter 3,2  mm sudah mengalami retak – retak berarti tanah tersebut terlalu padat maka harus ditambahkan air dan sebaliknya.
b.      Tanah dikatakan plastis apabila dalam diameter 3,2 mm tanah tersebut sudah mengalami retak – retak.
c.       Kadar air berbeda –beda dalam pengujian batas plastis pada tanah dipengaruhi oleh proses pembuatan, suhu dan penambahan air.
d.      Dari hasil pengujian didapatkan kadar rata – rata 74,01% pada batas plastis tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar